Proses migrasi dari Windows ke Linux sering kali membuat pengguna baru kebingungan. Tampilan, sistem, dan cara kerja keduanya sangat berbeda. Banyak aplikasi Windows yang belum tersedia versi resminya di Linux, sehingga pengguna harus mencari alternatif lain. Namun, kini kamu gak perlu khawatir karena ada banyak aplikasi Linux untuk pemula yang mudah digunakan dan memiliki fungsi serupa dengan program di Windows. Berikut ini adalah daftar aplikasi penting setelah pindah ke Linux yang wajib kamu install, membantu transisi dari penggunaan software Windows di Linux menjadi lebih mudah dan lancar.
1. Kemudahan Instalasi dengan Flatpak: Solusi Aplikasi untuk Pemula
Salah satu tantangan terbesar di Linux adalah cara mengunduh dan memasang aplikasi. Umumnya, pengguna harus menggunakan package manager melalui terminal, yang tentu tidak mudah bagi pemula. Untungnya, Flatpak hadir untuk mempermudah proses itu. Flatpak berfungsi seperti toko aplikasi yang memungkinkan kamu mencari, memasang, dan memperbarui aplikasi dengan mudah di berbagai distro Linux. Tak heran jika banyak yang menyebutnya sebagai aplikasi Linux untuk pemula karena proses instalasinya sederhana dan bisa digunakan hampir di semua distro. Kehadirannya membuat pengalaman penggunaan Linux, terutama dalam hal instalasi aplikasi, menjadi jauh lebih ramah bagi pengguna baru.
2. OnlyOffice: Alternatif Software Office yang Mirip Microsoft Office
Kalau kamu terbiasa dengan Microsoft Word, Excel, dan PowerPoint di Windows, maka OnlyOffice adalah solusi terbaik saat beralih ke Linux. Dibandingkan LibreOffice yang tampilannya klasik, OnlyOffice punya antarmuka yang modern dan mirip dengan Office versi Windows. Aplikasi ini menjadi salah satu aplikasi pengganti Windows di Linux yang paling direkomendasikan untuk produktivitas kantor. Dengan dukungan cloud dan fitur tab untuk membuka banyak dokumen sekaligus, OnlyOffice membuat adaptasimu ke Linux jadi lebih mulus. Ini merupakan software yang sangat membantu bagi mereka yang terbiasa dengan lingkungan Microsoft Office.
3. GIMP: Pengganti Adobe Photoshop untuk Edit Gambar di Linux
Untuk kebutuhan desain dan pengeditan gambar, GIMP wajib masuk dalam daftar aplikasi wajib instal setelah pindah ke Linux. Aplikasi ini adalah alternatif gratis dari Adobe Photoshop yang sudah lama digunakan banyak desainer profesional. GIMP memiliki berbagai fitur penting seperti layer, brush, selection tool, dan plugin tambahan. Meskipun butuh sedikit adaptasi, GIMP sangat mumpuni untuk segala kebutuhan desain grafis di Linux. Kemampuannya setara dengan software berbayar membuatnya menjadi pilihan menarik bagi pengguna Linux.
4. Inkscape: Software Desain Vektor Terbaik di Linux
Jika kamu sering membuat ilustrasi atau desain berbasis vektor, maka Inkscape adalah pilihan tepat. Aplikasi ini bisa digunakan untuk membuat logo, pamflet, hingga karya seni digital. Dengan fitur lengkap dan antarmuka yang intuitif, Inkscape menjadi aplikasi pengganti Windows di Linux terbaik untuk para desainer. Bahkan, aplikasi ini bisa diintegrasikan dengan GIMP untuk menghasilkan desain kombinasi raster dan vektor. Inkscape membuktikan bahwa desain grafis berkualitas tinggi bisa dilakukan di Linux tanpa memerlukan software berbayar.
5. Heroic Games Launcher: Mainkan Game Epic Games dan GOG di Linux
Dulu, banyak yang menganggap Linux tidak cocok untuk bermain game. Namun, sekarang pandangan itu berubah berkat Heroic Games Launcher. Aplikasi ini memungkinkan kamu memainkan game dari Epic Games Store, GOG, hingga Amazon Prime Games di Linux. Dengan dukungan Proton dan Wine, Heroic Games Launcher membuktikan bahwa gaming tetap nyaman di sistem operasi ini. Bagi kamu yang baru migrasi dari Windows ke Linux, aplikasi ini membantu membuktikan bahwa bermain game di Linux bukan lagi hal sulit. Ini adalah solusi bagi para gamer yang ingin tetap bermain game favorit mereka setelah beralih ke Linux.
6. Impression: Membuat Media Bootable dengan Mudah di Linux
Bagi kamu yang sering mencoba berbagai distro Linux, Impression adalah aplikasi yang wajib diinstal. Aplikasi ini berfungsi mirip dengan Rufus di Windows untuk membuat media bootable dari file ISO. Kamu bahkan bisa langsung mengunduh distro Linux melalui Impression dan menjadikannya media instalasi hanya dengan beberapa klik. Aplikasi ini ringan, sederhana, dan sangat membantu proses instalasi OS baru yang menjadikannya salah satu aplikasi penting setelah pindah ke Linux. Kemudahannya dalam membuat media instalasi Linux menjadikannya tool yang sangat berguna bagi pengguna yang gemar bereksperimen dengan sistem operasi.
7. Wine: Menjalankan Program Windows di Linux
Terakhir, ada Wine (Wine Is Not an Emulator), yang memungkinkan kamu menjalankan program Windows langsung di Linux. Wine bekerja dengan menerjemahkan API Windows ke dalam sistem Linux secara real time, sehingga aplikasi bisa berjalan dengan lancar tanpa mesin virtual. Walau tidak semua aplikasi kompatibel, Wine tetap menjadi aplikasi pengganti Windows di Linux yang sangat berguna, terutama untuk menjalankan software lawas seperti Photoshop atau Notepad++ versi lama. Wine memberikan jembatan bagi pengguna yang masih membutuhkan aplikasi Windows tertentu di lingkungan Linux.
Dengan dukungan berbagai aplikasi Linux untuk pemula seperti Flatpak, OnlyOffice, GIMP, Inkscape, Heroic Games Launcher, Impression, dan Wine, kini Linux sudah jauh lebih mudah diakses dan ramah pengguna. Jadi, jangan ragu untuk mencoba software pengganti Windows di Linux ini!